Menjadi Anak yang Taat dan Orang Tua yang Bijak dalam Terang Firman

By admin Dibaca 227 Kali, 03 Agu 2025, 10:10:15 WIB Rohani
Menjadi Anak yang Taat dan Orang Tua yang Bijak dalam Terang Firman

Keterangan Gambar : Ilustrasi


Wadangku, pewartapapua com - Ibadah Minggu pagi jemaat anugrah winapma, rayon tiga wadangku klasis balim Utara pada tanggal (3 Agustus 2025).

Pemimpin ibadah Y.H dan pembicara pembaca Firman Tuhan EV.Neles Gombo. Isi dan Makna Efesus 6:1–9

Perikop ini merupakan bagian dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus, yang membahas hubungan antaranggota keluarga dan masyarakat, khususnya anak dan orang tua, serta hamba dan tuan. Paulus memberikan nasihat praktis tentang bagaimana hidup sebagai orang percaya dalam relasi sehari-hari.

Baca Lainnya :

Ayat 1–3: Anak-anak dan Orang Tua

“Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.”

Makna:

Anak-anak diperintahkan menaati orang tua sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan.

Menghormati orang tua adalah perintah ke-5 dari Sepuluh Perintah Allah, dan merupakan perintah pertama yang disertai janji: kebahagiaan dan umur panjang.

Ketaatan bukan sekadar kewajiban sosial, tetapi bagian dari ketaatan rohani.


Ayat 4: Orang Tua kepada Anak

“Dan kamu bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.”

Makna:

Orang tua (khususnya ayah) tidak boleh bersikap kasar atau memancing kemarahan anak.

Tugas utama orang tua adalah mendidik anak secara rohani, dalam kasih, disiplin, dan ajaran Kristus.

Hubungan orang tua-anak harus mencerminkan kasih dan tanggung jawab, bukan kekuasaan sewenang-wenang.


Ayat 5–8: Hamba kepada Tuan

“Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus...”

Makna:

Paulus menasihati hamba untuk melayani tuan mereka dengan tulus, bukan hanya di depan mata (bukan sekadar formalitas).

Mereka diminta bekerja seperti bekerja untuk Tuhan, karena Tuhanlah yang akan membalas setiap kebaikan.

Prinsip ini dapat diterapkan pada zaman sekarang dalam konteks hubungan pekerja dan atasan: bekerja dengan integritas dan hati yang sungguh-sungguh.


Ayat 9: Tuan kepada Hamba

“Dan kamu, tuan-tuan, perlakukanlah hamba-hambamu demikian juga, janganlah kamu mengancam, karena kamu tahu bahwa Tuhan mereka dan Tuhanmu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.”

Makna:

Tuan juga diminta memperlakukan hamba dengan adil dan tanpa ancaman.

Di hadapan Allah, semua orang setara, tidak ada perbedaan derajat.

Paulus menekankan bahwa Tuhan di surga tidak memihak, sehingga pemimpin harus bersikap adil dan takut akan Tuhan.


Kesimpulan Utama Efesus 6:1–9

Surat ini mengajarkan bahwa:

Relasi dalam keluarga dan masyarakat harus mencerminkan kasih, hormat, dan tanggung jawab.

Baik anak, orang tua, pekerja, maupun pemimpin, semua dipanggil untuk hidup dalam takut akan Tuhan dan menjalankan perannya dengan hati yang tulus.

Kristus adalah pusat dari setiap hubungan manusia.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment