- Haidar Alwi: Stop Rusak Raja Ampat, Ini 5 Langkah Nyata Selamatkan Ekosistem Laut
- Mediasi Rasa Tipu-Tipu di PN Sorong: Bayar Dulu, Bukti Belakangan?
- Himbauan Umum Dan Seruan Aksi Gerakan Solidaritas Untuk Raja Ampat
- Pencaker Papua Pegunungan Desak Transparansi Seleksi CPNS 2024
- Nelson Wenda Minta KPPN Wamena Jadi Ujung Tombak Perjuangan Anggaran Papua Pegunungan
- Irfan Desak Presiden Prabowo Tindak Kasus Suap DPD RI Dukung Anak Muda Berantas Korupsi
- Wakil Bupati Yahukimo Serahkan Bantuan untuk Peresmian Kantor Sinode GKI di Tanah Papua
- Esther Haluk: Menulis Sejarah Papua dengan Pena Sendiri
- Saksi di Tanah Luka
- Musyawarah Perencanaan Pembangunan 12 Kampung Se_Distrik Muliama Tahun 2025
Fatima Nabil, Presenter TV Berjilbab Pertama di Mesir

Keterangan Gambar : Fatima Nabil
Kairo - Fatima Nabil mencatat sejarah. Ia menjadi presenter pertama yang berjilbab yang muncul di televisi milik pemerintah Mesir. Dalam balutan jilbab berwarna krem, dan jas hitam Fatima membacakan buletin berita siang, Minggu 2 September 2012.
"Akhirnya revolusi juga terjadi di televisi milik pemerintah," kata Nabil. Ia berharap kemunculannya ini diikuti tak hanya presenter berita tapi juga presenter cuaca dan lainnya.
"Saat ini, standar bukan tergantung pada jilbab, yang sebenarnya merupakan pilihan pribadi setiap perempuan. Tapi lebih pada profesionalitas dan intelektual," ujarnya.
Baca Lainnya :
- Israel, Tumor yang Harus Dihancurkan dari Muka Bumi0
- Foto Bugil Pangeran Harry Beredar di dunia international0
- Bos Amazon Temukan Mesin Apollo 11 tercanggih di dunia0
- Moskow Larang Parade Selama 100 Tahun0
- Memalukan! Bu Guru di AS Bercinta dengan 4 Muridnya 0
Sejak televisi pemerintah ini berdiri tahun 1960, dibawah rejim Presiden Hosni Mubarok, perempuan yang mengenakan jilbab dilarang menjadi presenter. Aturan ini sempat ditentang sejumlah aktivis hak asasi dan kelompok liberal, namun kandas.
Pemerintah baru yang dipimpin Presiden Mohammed Mursi, mencabut aturan ini. Menteri Informasi Baru Saleh Abdel-Makshoud mengatakan sudah banyak perempuan berjilbab yang muncul sebagai presenter di channel-channel televisi Arab dan internasional. Jadi perubahan ini tak menjadi masalah apalagi saat ini hampir 70% perempuan Mesir mengenakan jilbab.
Petinggi stasiun televisi tersebut mengatakan munculnya Nabila bisa membangkitkan semangat perempuan lain yang ingin tetap mempertahankan jilbab mereka tanpa harus takut kehilangan pekerjaan. (Sumber: Tempo.co)
